Warning! Yang Cowok Jangan Baperin, yang Cewek Jangan Baperan, Akibatnya Fatal!

 

Sumber: Beautynesia.id



INTISARI-Manusia ditakdirkan oleh tuhan dengan berpasang-pasangan. Ada kalanya pria dan adakalanya wanita. Hampir semua yang Allah ciptakan berpasangan, akan tetapi tak sedikit juga yang tidak berpasangan. Jomblo misal,hihihi. Lebih tepatnya ia, belum berpasangan, itu saja.

Awal mula tulisan ini dibuat bukan untuk memberikan pengarahan maupun anjuran, atau bahkan peringatan bagi kaum adam dan hawa. Akan tetapi tulisan ini dibuat hanya untuk diri sendiri, bagaimana penulis memiliki kedua sifat yang terpampang dalam judul.

Asal usul dari pandangan ini adalah penulis merasa bahwa, permasalahan dalam percintaan tak sedikit yang merusak. Baik merusak karier, pekerjaan, pertemanan dan lain sebagainya. Padahal secara dhohir, tidak berpengaruh langsug terhadap kehidupan. Tapi karena sifatnya rasa, sedangkan manusia di dunia memang mempunyai rasa dan hidup dalam perasaan, tentu tidak menutup kemungkinan bahwa kasus ini fatal jika tidak tepat dalam memposisikannya.

Kita sering melihat atau bahkan mengalami sendiri, ketika bekerja dengan gaji yang cocok, ringan, dan tidak terlalu menguras tenaga. Seharusnya secara logika kita betah juga senang bekerja disana. Tetapi jika sudah membawa perasaan dalam menilai pekerjaan itu, atau jika dirasa pekerjaan itu tidak cocok, tidak enak di hati, tentu tak segan kita keluar dari sana. Entah ketidak cocokan itu dengan sistem kerja, orang yang bekerja, atau kasus asmara  tertunda yang mempelopori.

Di era sekarang bagi orang yang memiliki kepekaan ataupun perasaan yang rendah sering kali mereka mengatakan kepada wanita yang merasa disenangi pria karena perhatiannya atau gombalannya, dengan kata Baperan.

Tidak salah, juga tidak benar. Kenapa?, karena dalam urusan perasaan memang seperti itu, apalagi wanita dalam bertindak, kita tau semua bisa dipastikan mendahulukan perasaan daripada pikiran. Walaupun mungkin saja, ada wanita yang bertindak mendahulukan pikiran. Seperti halnya pria ada juga yang bertindak mendahulukan perasaan, daripada pikiran.

Sesi muqaddimah selesai, mari kita bahas secara tajam mengenai perasaan ini, dari dua sudut pandang. Karena jika kita hanya satu sudut pandang. Tak adil namanya.

Pertama, dari sudut pandang wanita, kenapa?. Karena, secara penelitian lapangan, kebanyakan yang merasa tersakiti (Tercuaxiti bahasa diera booming Facebook) adalah dari kaum hawa, entah itu klaim mereka ataupun memang faktanya demikian

Secara wanita memang mendahulukan perasaan dalam segala kegiatan. Karena memang dominan yang Allah berikan disana. Akan tetapi, libatkanlah logika/fikiran juga. Allah tidak hanya memberikanmu perasaan, Allah juga menyertainya dengan pikiran. Kenapa?, agar engkau bertindak menggunakan keduanya, bukan malah mengalahkan salah satunya. Berdominan pada perasaan tentu memiliki efek positif yang tak sedikit. Tetapi, berdominan di perasaan juga tentu memiliki efek positif yang tak banyak pula.

Pada akhirnya kita sering kacau dengan itu. Patah perasaan, bunuh diri, frustasi, setres gila. Kamu mempunyai agama dan tuhan, untuk apa?. Serahkan padanya, minta tolong, minta kekuatan, jangan selalu merasa bahwa kamu harus menyelesaikannya sendiri. Merasa mampu itu penting, tapi terlalu merasa mampu itu juga fatal. Kita harus mengetahui kemampuan diri kita, dan kekuatan diri kita dengan tepat.

Jadi ketika kalian merasa BAPER atau terbawa perasaan atau KEPEDEAN. Ini bukan hanya urusan kita disenangi lo ya, misal ada ngomongin orang dan kamu merasa meraka ngomongin kamu. Itu juga termasuk dalam kategori BAPER.

maka, ketika kamu berada pada posisi itu, sadarlah dan libatkan pikiranmu, juga selalulah berhusnudzon dengan tidak meninggalkan kerendahan hati. Katakanlah “Barangkali itu bukan saya, mereka baik, selalu mengingatkanku dengan jelas. Kalaupun itu saya, maka saya harus berbenah lebih baik lagi, mungkin saja memang saya yang tidak tepat dalam bersikap maupun bergaul dengan mereka”. Ini yang harus didahulukan, yakni mengkolaborasikan perasangka positif dengan kerendahan hati. Bukan malah merasa benar dan sok sokan berkata dengan dagu diangkat “Salah saya Dimana?, salah saya apa dengan kalian?. Cara itu tidak hanya untuk kasus demikian saja. Termasuk Asmara yang kepedean juga bisa diatasi dengan cara diatas.

Tentu jika kita menerapkan cara tersebut, Insya Allah selalu rukun, tentrem, adem, ayem, ekonomi gampang. Hehehehe.......!

Kedua, dari sudut pandang pria. Seorang pria biasanya selalu menjadi buronan utama dalam kasus asmara wanita yang kandas. Beberapa kasus, para wanita merasa di PHP, dikasus yang lain, pria merasa biasa saja. Dalam arti tidak memberi harapan dan Baperin.

Padahal kenyataan utamanya, mereka memberi harapan, hanya saja tidak mereka sadari/rasa. Ya, karena itu tadi. Pikiran mereka lebih dominan daripada perasaaan, jadi mereka bertindak atas dasar pikiran. Tapi tak menutup kemungkinan banyak diluar sana para pria yang memang berniat khusus untuk memberikan harapan palsu. Kenapa?, karena pria dari yang kecil hingga dewasa rata-rata suka bermain. Inilah yang melandasi tindakan tersebut. Apakah wanita itu permainan?, tentu tidak. Maksud dari bermain adalah kepuasan hati dan kesenangan. Sayangnya pada wanita mereka tak memandang perasaan. Hemm salah besar.

Jadi, akhir kata jika kalian para pria tahu bahwa sifat wanita memang Baperan. Tolonglah, jangan memberi harapan atau baperin mereka dengan segaal gombalan jitu atau lainnya. Hargai perasaan mereka dengan berfikir logis dengan membarengi perasaan yang telah Allah berikan. Patahkan logikamu dengan perasaanmu, dengan mencoba memposisikan diri, kira-kira kalau aku jadi mereka akan terbawa perasaan tidak?. Jadi, sama-sama antara pria dan wanita saling untuk mengoreksi dan melihat diri sendiri sebelum bertindak. Bukan malah persetan dengan perasaan.

Gimana cara melakukannya?, kalian para pria bisa dengan mewanti-wanti terlebih dahulu, baik secara langsung, maupun tidak langsung. Secara langsung artinya berkata secara blak-blakan. Tidak langsung berarti tidak blak-blakan. Wkwkwkwkwk......!!!.

Tentunya, saya tidak perlu menjelaskan, karena kalian para pria saya yaquin sudah faham mengenai blak-blakan atau tidak itu seperti apa.

Sebenarnya untuk pria masih panjang ulasannya, tapii. 800 kata ini saya rasa sudah menguras pikiran anda membaca tulisan tak berguna ini.

Semoga Bermanfaat, Jangan Lupa Berikan Kritikanmu di Komentar Maupun Dialog Maya dengan Penulis.

 

25 Juni 2021

1 Komentar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama