Baru sadar, ternyata hari ini Hari Literasi Nasional. Tepat, kemaren 7 September saya baru saja hunting Buku kembali, mencari ke Pasar Buku Surabaya Kampung Ilmu, Ke Bazar Pasar Literasi di Trans Icon, dan ke pusat buku murah ori surabaya. Saya mencari buku, dan pastinya yang Murah dan Original. Saya sangat menghindari Buku Bajakan/Copyan. Rasanya seperti tidak Ngajeni Penulis. Pun jika saya penulis, membeli buku bajakan adalah hal yang amat menyayat hati.
Bagi saya Literasi tidak hanya terbatas membaca Buku. Tapi
juga membaca realitas, lingkungan, diri sendiri, peluang, dan sebagainya.
Banyak hal yang sebenarnya bisa kita Baca. Jika mau. Buku hanya komponen salah
satunya. Toh, membaca buku juga tidak lantas merubah apapun pada diri sendiri,
jika tidak diimbangi dengan Refleksi, introspeksi, muhasabah diri. Ya, begitu. Buku adalah bacaan otak.
Untuk sampai ke hati, perlu proses lanjut.
Begitu mungkin yang saya pahami.
Maka dari
itu, sering saya katakan, Bahwa orang pintar itu bukan yang hanya paham soal ilmu
pengetahuan keseluruhan, atau yang bacaannya sudah menggudang. Bukan!. "Bagi saya mereka
yang pintar adalah yang Mampu Mengendalikan diri, sehingga dengan begitu ia
bisa sangat baik dalam berbagai proses interaksi. Baik interaksi dengan diri
sendiri maupun dengan orang lain."
Efek interaksi
itu akan menimbulkan berbagai efek kebaikan. Jika memang interaksinya baik. Hari
ini, tidak ada orang sukses tanpa interaksi. Tidak ada orang sholeh tanpa
interaksi. Bahkan tidak ada orang yang bisa masuk surga tanpa interaksi. Paling
minim, mereka benar-benar baik berinteraksi dengan diri sendiri. Secara singkat,
mereka benar-benar bisa memegang kontrol terhadap dirinya sendiri. Itu yang menurut
saya paling pokok.
Kalau orang
pintar hanya yang berpengetahuan, atau bacaannya segudang. Maka banyak kita
lihat koruptor yang tetap sangar berilmu bahkan rajin membaca meskipun
dipenjara. Tapi, apa sikapnya berubah?. Tidak. Bahkan banyak dari mereka justru
dengan pengetahuan itu, mengatur strategi korupsi yang lebih apik.
Maka,
sekali lagi. Tidak akan ada gunanya membaca buku segudang, tanpa merefleksikan
setiap bacaan. Bacaan itu hanya akan mengendap di kepala, dan tidak akan merubah
apapun dari diri individu.
Akhirnya,
saya tidak pernah tau efek seperti apa di masa depan yang saya peroleh dari
membaca buku. Tapi yang jelas, saya suka membaca dan yakin dengan efek positif
yang akan ditimbulkannya kelak. Saya hanya senang Belajar, Membaca, Berkontemplasi. Semoga dengan begitu, saya tidak menjadi hamba yang memalukan
bagi Tuhan, serta tidak menjadi Umat yang memalukan bagi Nabi Muhammad Saw.
Semoga Allah Subhanahu Wata'ala senantiasa Memberikan saya keselamatan Dunia -
Akhirat.
Surabaya, 8 Sep 2025
Posting Komentar