Agaknya Judul diatas
sangat pantas untuk dijadikan Headline tulisan ini. Oke, aku mulai.
Manusia memiliki banyak
fase dalam kehidupannya, ada fase terbaik, ada fase terburuk, dan ada fase
pertengahan.
Fase terbaik biasa
didapatkan ketika seseorang berhasil mendapatkan sesuatu yang disenanginya,
diinginkannya, diharapkannya, yang lebih tinggi dicintainya. Ketika seseorang
mendapatkan itu, maka fase itulah yang paling tinggi dari 2 fase yang lain.
Fase terburuk adalah fase
dimna kita kehilangan sesuatu yang kita senangi, cintai dan harapkan. Tentunya
fase terburuk adalah fase yang berkebalikan dengan fase terbaik. Tak perlu
dijelaskan secara detail, aku kira kalian para pembaca sudah faham mengenai dua
fase umum ini.
Sedangkan yang terakhir
adalah fase pertengahan. Diartikan fase pertengahan karena fase ini adalah fase
yang berada pada titik tengah ,antara terbaik dan terburuk. Suatu kebimbangan
yang sangat besar, sangat tinggi. Ini adalah fase yang secara kebahagiaan
bahagia, secara keterpurukan terpuruk. Untuk memaknai jutaan kata mungkin tak
bisa menguraikan.
Fase ketiga ini biasanya
tergolong dalam beberapa tipe, aku akan menguraikan salah satunya saja. Tipe
dalam fase percintaan. Pertama, seseorang mencintai orang lain berkeinginan
mendapatkannya dengan berjuang sepenuh tenaga hingga mendapatkan, namun dalam
kenyataann belum. Maka dia masih dalam fase pertengahan.
Kedua, Seseorang
Mencintai orang lain berkeinginan mendapatkannya tanpa usaha. Dalam arti ia
menunggu lawan jenisnya untuk mencintai dia, tentunya dengan pengorbanan.
Ketiga, seseorang
mencintai orang lain berkata tidak mau memiliki/ sudah mengikhlaskan, tapi
tidak terima ketika lawan jenisnya bersama orang lain. Tipe ini biasanya sangat
berbahaya, karena dalam kategori serius, ia masuk orang yang obsesif. Sangat
berbahaya jika di dalami.
Secara umum, aku berada
pada fase pertengahan tipe kedua. Secara jujur aku mencintainya, aku sayang,
bahkan lebih parahnya aku cemburu ketika ia bersama orang lain ,sekalipun hanya
berjagong ria layaknya manusia biasa. Tapi, apakah aku punya hak untuk
melarang?, Sekalipun punya itu tak patut, namun api kecemburuan itu selalu saja
menggulungku dengan sangat panas.
Aku mencintainya, namun
tak secara berani untuk membersamainya. Ia ibarat Emas, sedang aku mungkin
hanya tanah biasa yang sering dikucuri kotoran. Secara bathiniyah, aku sangat
ingim bersamanya, secara lahiriyah, apa ia mau menerimaku apa adanya seperti
ini?. Tidak memiliki apapun kecuali otak kosong tanpa isi.
Mungkin, bila kamu
melihat ini. Aku yakin ,kamu tahu itu dirimu ,iya. Jika kamu menjawab ,kamu tak
punya pacar dan kita Jadian. Sungguh aku mau menerimanya, bukan karena apapun,
aku menulis ini. Hanya saja jutaan kata yg akan aku lafalkan kepadamu seakan
tak mampu. Maka, hanya dengan cara ini. Mungkin, aku menjawabnya.
Aku Tahu betul
kekuranganku, dan aku sungguh tak tau sama sekali kelebihanku. Yang kutahu,
mencintai itu tak terbatas oleh apapun sekalipun anak raja dengan pembantu
istana.
Kendati, apakah kita akan
bersama?. Keyakinanku ketika tuhan membersamakan kita, ada misi besar yang ia
titipkan kepada kita. Dan ketika kita tak bersama, mungkin itu kewajaran,
dimana tanah busuk yang bersanding dengan emas, tentu tak akan pernah bisa.
Hadirnya kamu dalam Hidupku
adalah suatu anugerah yang luar biasa. Mencintaimu adalah sebuah karunia yang
tiada tara. Kamu adalah wanita hebat, wanita kuat , wanita tangguh yang pernah
kutemui Seumur Hidupku.
Semangat untukmu
Salam Cinta Dariku
Beehhhhh
BalasHapusPosting Komentar