Larut dalam Dilema

 

Sumber: Katapopuler.com

Agaknya Judul diatas sangat pantas untuk dijadikan Headline tulisan ini. Oke, aku mulai.

Manusia memiliki banyak fase dalam kehidupannya, ada fase terbaik, ada fase terburuk, dan ada fase pertengahan.

Fase terbaik biasa didapatkan ketika seseorang berhasil mendapatkan sesuatu yang disenanginya, diinginkannya, diharapkannya, yang lebih tinggi dicintainya. Ketika seseorang mendapatkan itu, maka fase itulah yang paling tinggi dari 2 fase yang lain.

Fase terburuk adalah fase dimna kita kehilangan sesuatu yang kita senangi, cintai dan harapkan. Tentunya fase terburuk adalah fase yang berkebalikan dengan fase terbaik. Tak perlu dijelaskan secara detail, aku kira kalian para pembaca sudah faham mengenai dua fase umum ini.

Sedangkan yang terakhir adalah fase pertengahan. Diartikan fase pertengahan karena fase ini adalah fase yang berada pada titik tengah ,antara terbaik dan terburuk. Suatu kebimbangan yang sangat besar, sangat tinggi. Ini adalah fase yang secara kebahagiaan bahagia, secara keterpurukan terpuruk. Untuk memaknai jutaan kata mungkin tak bisa menguraikan.

Fase ketiga ini biasanya tergolong dalam beberapa tipe, aku akan menguraikan salah satunya saja. Tipe dalam fase percintaan. Pertama, seseorang mencintai orang lain berkeinginan mendapatkannya dengan berjuang sepenuh tenaga hingga mendapatkan, namun dalam kenyataann belum. Maka dia masih dalam fase pertengahan.

Kedua, Seseorang Mencintai orang lain berkeinginan mendapatkannya tanpa usaha. Dalam arti ia menunggu lawan jenisnya untuk mencintai dia, tentunya dengan pengorbanan.

Ketiga, seseorang mencintai orang lain berkata tidak mau memiliki/ sudah mengikhlaskan, tapi tidak terima ketika lawan jenisnya bersama orang lain. Tipe ini biasanya sangat berbahaya, karena dalam kategori serius, ia masuk orang yang obsesif. Sangat berbahaya jika di dalami.

Secara umum, aku berada pada fase pertengahan tipe kedua. Secara jujur aku mencintainya, aku sayang, bahkan lebih parahnya aku cemburu ketika ia bersama orang lain ,sekalipun hanya berjagong ria layaknya manusia biasa. Tapi, apakah aku punya hak untuk melarang?, Sekalipun punya itu tak patut, namun api kecemburuan itu selalu saja menggulungku dengan sangat panas.

Aku mencintainya, namun tak secara berani untuk membersamainya. Ia ibarat Emas, sedang aku mungkin hanya tanah biasa yang sering dikucuri kotoran. Secara bathiniyah, aku sangat ingim bersamanya, secara lahiriyah, apa ia mau menerimaku apa adanya seperti ini?. Tidak memiliki apapun kecuali otak kosong tanpa isi.

Mungkin, bila kamu melihat ini. Aku yakin ,kamu tahu itu dirimu ,iya. Jika kamu menjawab ,kamu tak punya pacar dan kita Jadian. Sungguh aku mau menerimanya, bukan karena apapun, aku menulis ini. Hanya saja jutaan kata yg akan aku lafalkan kepadamu seakan tak mampu. Maka, hanya dengan cara ini. Mungkin, aku menjawabnya.

Aku Tahu betul kekuranganku, dan aku sungguh tak tau sama sekali kelebihanku. Yang kutahu, mencintai itu tak terbatas oleh apapun sekalipun anak raja dengan pembantu istana.

Kendati, apakah kita akan bersama?. Keyakinanku ketika tuhan membersamakan kita, ada misi besar yang ia titipkan kepada kita. Dan ketika kita tak bersama, mungkin itu kewajaran, dimana tanah busuk yang bersanding dengan emas, tentu tak akan pernah bisa.

Hadirnya kamu dalam Hidupku adalah suatu anugerah yang luar biasa. Mencintaimu adalah sebuah karunia yang tiada tara. Kamu adalah wanita hebat, wanita kuat , wanita tangguh yang pernah kutemui Seumur Hidupku.

Semangat untukmu

Salam Cinta Dariku


1 Komentar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama