Aksi Nyata Topik 5: Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan

 

 

Pada akhir pembelajaran setiap topik, kita diminta untuk merefleksikan pembelajaran dalam blog masing-masing, dengan menggunakan alur MERDEKA seperti dalam proses pembelajarannya. kita bisa menceritakan refleksi dengan caranya masing-masing, bisa narasi yang dilengkapi visual, ataupun narasi saja, atau model kreatif lainnya. Berikut ini adalah refleksi dari berbagai alur yang saya susun:

  1. Mulai Dari Diri: Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Sebelum saya memulai proses pembelajaran, saya berpandangan bahwa penerapan Scaffolding dalam ZPD adalah suatu konsep yang rumit karena memerlukan pemahaman mendalam terhadap kemampuan dasar dan potensi peserta didik sebelum dimulainya pembelajaran.

  1. Eksplorasi Konsep: Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Dalam menjelajahi konsep topik ini, saya menyadari betapa pentingnya dan relevannya pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diimplementasikan sebagai Scaffolding pada ZPD. Saya mulai menyadari bahwa ada berbagai cara untuk menilai kemampuan dasar dan potensi peserta didik agar Scaffolding pada ZPD dapat diterapkan secara efektif. Saya merasa bisa mengajak kerjasama dengan guru dari bidang lain untuk mencapai tujuan pendidikan, melibatkan peserta didik yang lebih ahli sebagai tutor sebaya, dan menjadi figur yang sesuai sebagai role model bagi peserta didik. Saya juga memperhatikan upaya guru muda saat mengajar di daerah 3T. Meskipun menghadapi banyak kendala, mereka tetap gigih dalam memberikan pengajaran kepada peserta didik. Di sini, saya melihat bagaimana pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran diimplementasikan sebagai Scaffolding pada ZPD dengan memanfaatkan kondisi yang ada.

  1. Ruang Kolaborasi: Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Bagian ini mengajak kita untuk berdialog dan berbagi pandangan mengenai cara kita memahami pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diaplikasikan sebagai Scaffolding pada ZPD. Setelah menyampaikan pandangan masing-masing, kami berdiskusi untuk menemukan kesamaan dan perbedaan dalam penerapan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran sebagai Scaffolding pada ZPD. Melalui kolaborasi ini, kami dapat lebih jelas memahami konsep Scaffolding pada ZPD.

  1. Demonstrasi Kontekstual: Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Hal penting yang saya peroleh dari proses demonstrasi kontekstual adalah simpulan yang kami capai setelah melakukan diskusi bersama rekan-rekan, di mana kami menyajikan beragam pandangan untuk mencapai pemikiran bersama dalam menyelesaikan tugas. Ketika saya menghadapi kesulitan memahami materi topik ini, teman-teman saya memberikan bantuan agar saya bisa memahaminya, demikian pula sebaliknya. Selain itu, saya juga belajar bagaimana menyajikan hasil pemikiran kami secara menarik, ringkas, dan informatif.

  1. Elaborasi Pemahaman: Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?

Hingga saat ini, saya menyadari bahwa pemahaman saya tentang Scaffolding pada ZPD melibatkan kolaborasi dari berbagai pihak. Peran keluarga dan masyarakat menjadi kunci dalam mengoptimalkan potensi belajar peserta didik. Pengetahuan dan keterampilan peserta didik tidak hanya dipengaruhi oleh peran guru, tetapi juga oleh pengaruh dari berbagai pusat pendidikan lainnya.

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?

Pemahaman baru yang saya peroleh atau mengalami perubahan dari pengetahuan awal sebelum proses pembelajaran mengenai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diimplementasikan sebagai Scaffolding pada ZPD adalah pelaksanaan dari pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran sebagai Scaffolding pada ZPD. Pada awalnya, saya mengira bahwa menerapkan Scaffolding pada ZPD akan menjadi suatu tantangan. Namun, setelah saya mempelajarinya, saya menyadari bahwa penerapan Scaffolding pada ZPD dapat dilakukan dengan melibatkan kerjasama dengan pihak lain, seperti guru dari mata pelajaran lain dan teman sebaya peserta didik. Saya juga menyadari pentingnya pengembangan diri saya sendiri agar dapat menjadi contoh yang baik bagi peserta didik dalam proses belajar.

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Yang ingin saya pelajari lebih lanjut adalah Bagaimana caranya menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran sebagai Scaffolding pada ZPD secara efisien pada sejumlah peserta didik yang sangat besar dan dapat mengidentifikasi kemampuan dasar mereka dengan cepat.

  1. Koneksi Antar Materi: Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Mata kuliah Perspektif Sosiokultural ini terhubung dengan beberapa mata kuliah lainnya, seperti:

- Mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia, yang membahas konsep kodrat alam dan kodrat zaman yang penting bagi setiap guru sebelum memulai proses pembelajaran.

- Mata kuliah Pembelajaran Berdiferensiasi, yang mencakup topik 4, mengenai tri pusat pendidikan, yang terdiri dari sekolah, masyarakat, dan keluarga. Hal ini erat kaitannya dengan peran model bagi peserta didik dalam mencapai pembelajaran maksimal.

- Mata kuliah Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajaran, yang membahas pada topik 1 tentang berbagai jenis penilaian yang dapat dilakukan oleh guru untuk memahami latar belakang peserta didik.

- Mata kuliah Pembelajaran Berdiferensiasi, pada topik 3, menjelaskan beragam metode pengajaran yang dapat digunakan untuk memfasilitasi perbedaan kemampuan setiap peserta didik.

  1. Aksi Nyata: Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?

Keuntungan dari pembahasan ini bagi saya adalah mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang peserta didik saya, termasuk pemahaman tentang kemampuan dasar mereka dan tujuan mereka dalam proses belajar. Selain itu, saya dapat berlatih bekerja sama dengan rekan guru untuk mencapai target pendidikan. Hal ini juga membantu saya untuk melakukan introspeksi dan mengidentifikasi perilaku apa yang perlu saya perbaiki agar dapat menjadi contoh yang baik bagi peserta didik saya.

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Saya memberikan penilaian kesiapan diri saya sebesar 7, karena saya perlu melakukan percobaan dan pengalaman dalam mengaplikasikan konsep ini.

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Saya harus menyusun materi pembelajaran yang fokus pada kebutuhan peserta didik dan memberikan kesempatan untuk terus-menerus berlatih di berbagai jenis kelas.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama