Narasi Gak Guna, Jangan Baca Atau Kecewa

 

Sumber: Indizone.com

Cinta, berbicara tentang cinta biasanya terpaku pada dua perasaan akhir, yakni membahagiakan dan menyakitkan. Secara mudah, menurut kbbi, cinta dinyatakan sebagai perasaan suka yang amat suka (suka sekali). Kita bisa membayangkan bagaimana Ketika kita sangat menyukai sesuatu, pastinya mau mengorbankan apapun yang kita punya dan mengharapkan juga merawat sesuatu itu dengan baik.

Ya, benar begitulah cinta, perasaan yang amat mendalam. Beberapa orang sebenarnya salah besar dalam mengatakan arti cinta. Mereka berkata aku mencintainya, sedang Ketika dia tidak membalas cintanya ia putus asa, sakit hati, kecewa atau bahkan bunuh diri. Sungguh naas.

Pada hakekatnya, seperti yang penyoret nyatakan diatas bahwasannya seorang Ketika mencintai akan memberikan apapun yang ia punya untuk sesuatu yang dicintai. Seharusnya Ketika kita mencintai seseorang pun demikian. Lah masalah cinta itu dibalas ataukah tidak, tak ada urusannya dengan kita.

Guru saya sering mengatakan bahwa “ cinta itu pengorbanan, dimana kamu mau berkorban untuknya dalam segala hal, bukan lantas berharap cintanya tanpa pengorbanan apapun. Menurutku bila engkau begitu, itu bukan cinta, tetapi nafsu”.

Guru saya juga membatasi dengan serius antara nafsu dan cinta. Cinta itu suci sedang nafsu sangat kotor. cinta selalu pada kebahagiaan, kesenangan, kegembiraan bukan pada keterpurukan maupun kekecewaan.

Seseorang yang mencintai adalah seorang yang bahagia melihat orang yang dicintainya bahagia, entah itu dengannya ataupun dengan orang lain. Bukan malah merusaknya, atau menyakitinya.

Atau penyoret sering merumuskan Cinta dengan Bahagia+Bahagia, cinta itu adalah “Ketika Kamu Bahagia Melihat Ia Bahagia Dengan Orang Yang Membuatnya Bahagia”.

Hehehe, omdo dikit lah ya....!!!!

Secara umum kata yang saya sebutkan mungkin basi dipikiran kalian, tapi cobalah untuk merenungi dan memahami secara mendalam mengenai hakikat cinta ini. Jangan mengotori cinta atau bahkan mencampurnya dengan nafsu, karena ini sangatlah bertolak belakang. Cinta murni dari Allah sedang Nafsu adalah Syaitan.

Memang penyoret akui bahwa untuk menerapkan itu sangatlah sulit, tapi jika kalian mau mencoba saya kira mudah. Dengan apa?, tumbuhkan keyakinan selalu bahwa Allah selalu bersama kita, dimanapun, kapanpun dan dalam keadaan apapun. Selama ini kita menaruh Allah di posisi yang kedua bahkan terakhir, padahal jika kita mau memposisikan Allah menjadi yang utama, hidupmu selalu akan dalam keadaan bahagia, senang dan gembira.

Sekalipun kekecewaan dan sakit hati menghampirimu, itu bukan karena cinta akan tetapi karena engkau tak membangkang-Nya.

Sudahlah, pembahasan cinta memanglah rumit. Yang terpenting, jangan menahan cinta. Ungkapkan!, jika ditolak bersyukurlah, karena tuhan akan mempersiapkan yang terbaik untuk cintamu dan bukan dia. Jika diterima bersyukurlah pula, karena tuhan mengabulkan permohonanmu.

Apa itu susah?, seharusnya tidak, yang membuatmu susah hanya satu. Keraguan-keraguan yang syetan buat untukmu, bahkan nafsu licik agar cintamu kau wajibkan diterima olehnya.

Ah, dasar gilaa.....!!!

Jangan kiraa saya belum mengalami dan hanya menulis omongan kosong hanya teori.

Suudzonnn Amat loo, jadi orang. Andai belum mencoba dan mengalami, ngapain gue nulis kaya gini, nyari temen lah. Hehe, selamat mencoba dan jangan lupa bahagia. Hidup udah merana bahagia nunggu cinta?, Mati Aja dah.......!!!! hahahaahaha

Kecewa kan?, dibilangin jangan baca ga percaya.....!


Selasa, 16 Februari 2021 (00:43)

Sumber: Indizone.com

Cinta, berbicara tentang cinta biasanya terpaku pada dua perasaan akhir, yakni membahagiakan dan menyakitkan. Secara mudah, menurut kbbi, cinta dinyatakan sebagai perasaan suka yang amat suka (suka sekali). Kita bisa membayangkan bagaimana Ketika kita sangat menyukai sesuatu, pastinya mau mengorbankan apapun yang kita punya dan mengharapkan juga merawat sesuatu itu dengan baik.

Ya, benar begitulah cinta, perasaan yang amat mendalam. Beberapa orang sebenarnya salah besar dalam mengatakan arti cinta. Mereka berkata aku mencintainya, sedang Ketika dia tidak membalas cintanya ia putus asa, sakit hati, kecewa atau bahkan bunuh diri. Sungguh naas.

Pada hakekatnya, seperti yang penyoret nyatakan diatas bahwasannya seorang Ketika mencintai akan memberikan apapun yang ia punya untuk sesuatu yang dicintai. Seharusnya Ketika kita mencintai seseorang pun demikian. Lah masalah cinta itu dibalas ataukah tidak, tak ada urusannya dengan kita.

Guru saya sering mengatakan bahwa “ cinta itu pengorbanan, dimana kamu mau berkorban untuknya dalam segala hal, bukan lantas berharap cintanya tanpa pengorbanan apapun. Menurutku bila engkau begitu, itu bukan cinta, tetapi nafsu”.

Guru saya juga membatasi dengan serius antara nafsu dan cinta. Cinta itu suci sedang nafsu sangat kotor. cinta selalu pada kebahagiaan, kesenangan, kegembiraan bukan pada keterpurukan maupun kekecewaan.

Seseorang yang mencintai adalah seorang yang bahagia melihat orang yang dicintainya bahagia, entah itu dengannya ataupun dengan orang lain. Bukan malah merusaknya, atau menyakitinya.

Atau penyoret sering merumuskan Cinta dengan Bahagia+Bahagia, cinta itu adalah “Ketika Kamu Bahagia Melihat Ia Bahagia Dengan Orang Yang Membuatnya Bahagia”.

Hehehe, omdo dikit lah ya....!!!!

Secara umum kata yang saya sebutkan mungkin basi dipikiran kalian, tapi cobalah untuk merenungi dan memahami secara mendalam mengenai hakikat cinta ini. Jangan mengotori cinta atau bahkan mencampurnya dengan nafsu, karena ini sangatlah bertolak belakang. Cinta murni dari Allah sedang Nafsu adalah Syaitan.

Memang penyoret akui bahwa untuk menerapkan itu sangatlah sulit, tapi jika kalian mau mencoba saya kira mudah. Dengan apa?, tumbuhkan keyakinan selalu bahwa Allah selalu bersama kita, dimanapun, kapanpun dan dalam keadaan apapun. Selama ini kita menaruh Allah di posisi yang kedua bahkan terakhir, padahal jika kita mau memposisikan Allah menjadi yang utama, hidupmu selalu akan dalam keadaan bahagia, senang dan gembira.

Sekalipun kekecewaan dan sakit hati menghampirimu, itu bukan karena cinta akan tetapi karena engkau tak membangkang-Nya.

Sudahlah, pembahasan cinta memanglah rumit. Yang terpenting, jangan menahan cinta. Ungkapkan!, jika ditolak bersyukurlah, karena tuhan akan mempersiapkan yang terbaik untuk cintamu dan bukan dia. Jika diterima bersyukurlah pula, karena tuhan mengabulkan permohonanmu.

Apa itu susah?, seharusnya tidak, yang membuatmu susah hanya satu. Keraguan-keraguan yang syetan buat untukmu, bahkan nafsu licik agar cintamu kau wajibkan diterima olehnya.

Ah, dasar gilaa.....!!!

Jangan kiraa saya belum mengalami dan hanya menulis omongan kosong hanya teori.

Suudzonnn Amat loo, jadi orang. Andai belum mencoba dan mengalami, ngapain gue nulis kaya gini, nyari temen lah. Hehe, selamat mencoba dan jangan lupa bahagia. Hidup udah merana bahagia nunggu cinta?, Mati Aja dah.......!!!! hahahaahaha

Kecewa kan?, dibilangin jangan baca ga percaya.....!


Selasa, 16 Februari 2021 (00:43)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama