Peredam Masalah Paling Jitu

 

Sumber: Kumkel.co.id

Melihat beberapa fenomena yang sering terjadi di masyarakat, maka aku mencoba untuk melihat jauh duduk permasalahan yang mengahantui beberapa orang, baik itu terkait hubungan dagang, peminjaman, maupun jual beli. 

Pada hakekatnya seluruh masalah pasti ada sumbernya, bukan sumber yang utama tetapi sumber yang mendasar, jadi bukan dari mana datangnya suatu permasalahan, akan tetapi mengapa permasalahan tersebut muncul. Ternyata ada sebuah penemuan dimana ketidaksabaran adalah akar dari seluruh permasalahan, terlihat simple memang, akan tetapi dalam perwujudannya sangatlah sulit.

Aku menyatakan ketidaksabaran adalah akar sebuah permasalahan, bukan berarti sebuah masalah muncul dari ketidaksabaran. Akan tetapi ketidaksabaran seseorang terkadang malah menambah besar suatu masalah. Coba saja, jika suatu masalah selalu dihadapi dengan sabar, maka duduk permasalahannya akan teratasi. Hati menjadi tenang dan pikiran menjadi terarah.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat juga mendengar orang senantiasa berteriak, bahkan mendaulat dirinya sebagai orang yang sabar, akan tetapi pada kenyataannya dia adalah orang yang paling tidak sabar dengan bukti pendaulatan dirinya.

Sabar merupakan sebuah sifat manusia yang cukup sulit untuk dilaksanakan, setiap orang selalu mengatakan dirinya bersabar, namun tak sama dengan perkataan pada kenyataannya sabar itu tidak mereka kantongi. Bahkan tak sedikit orang yang mengatakan atau mengakui bahwasannya ia adalah orang paling yang sabar, namun faktanya justru berbalik. 

Maka apa sih arti sabar yang sebenarnya?, Sabar adalah sifat dimana engkau tidak menginginkan sesuatu secara instan atau cepat dan menahan diri atas suatu kejadian atau peristiwa baik itu buruk ataupun baik.

Pengertian diatas diperkuat dengan definisi sabar dalam kitab Al-Mu'tashar Syarh Kitab Tauhid bahwa yang dimaksud dengan sabar ialah Menahan diri dari kegelisahan hati atau keputusasaan juga menahan nafsu, perkataan dan seluruh anggota badan tanpa terkecuali, dari perkara yang ditakdirkan/Terjadi.

Dari keterangan ini dapat dipahami bahwasannya yang dimaksud sabar ialah menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu yang buruk, baik dalam bentuk prasangka, ucapan, pemikiran maupun sebuah perbuatan

Jadi, dapat disimpulkan bahwa sabar yang dimaksud adalah teguh hati dan diri dalam menghadapi berbagai persoalan di dunia ini. selain itu dalam kitab Arbain Nawawi sabar disebut sebagai sifat Ridho (Kerelaan/Kepuasan), yakni rela dengan sesuatu yang terjadi, atau biasa kita mengenalnya dengan kata Ikhlas, namun yang dimaksud tak hanya berkata rela, tapi hatinya secara nyata merasa rela dengan sebuah keadaan tersebut.

Pentingnya sifat sabar juga terurai dalam firman Allah QS. Al-Baqarah ayat 153:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱسۡتَعِينُواْ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar”.

Siapa yang tidak ingin dibersamai Raja dari segala raja. Maha dari segala maha, sebagai orang Islam memiliki dan mewujudkan sifat sabar adalah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan.

Selain itu, Allah juga berfirman dalam surat Surat Ali 'Imran Ayat 146, dimana Allah meningkatkan Kemuliaan orang yang bersabar dengan balasan akan dicintai-Nya.

وَكَأَيِّن مِّن نَّبِيّ قَٰتَلَ مَعَهُۥ رِبِّيُّونَ كَثِير فَمَا وَهَنُواْ لِمَآ أَصَابَهُمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَمَا ضَعُفُواْ وَمَا ٱسۡتَكَانُواْۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلصَّٰبِرِينَ

Artinya: “Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar”.

Tidaklah salah bila Allah memberikan ganjaran yang begitu besar terhadap orang yang sabar, kita tahu bahwa mewujudkan sifat ini tidaklah seringan ucapnya. Butuh latihan dan kesungguhan untuk mewujudkannya secara sempurna.

Para ulama menjelaskan perwujudan sabar dalam beberapa bagian, bagian pertama yakni melihat dari pandangan secara umum:

  1. Menyabarkan diri sendiri, yang berarti menahan diri dari sifat kegelisahan atau mengeluh, dan menanamkan sifat salalu menyayangi (Tidak mudah marah)
  2. Menjaga Lisan, dari sifat mengadu dan mengeluh
  3. Menahan anggota badan dari perbuatan yang tidak diridhoi Allah (Perbuatan Buruk).

Baca Juga: Tiga Pekerjaan Terberat Manusia Menurut Imam As-Syafi'i

Selanjutnya adalah pembagian sabar berdasarkan tempat dan jiwa manusianya, yakni sabar dalam bentuk sikap atau etika. Dalam pembagian ini terdapat 3 macam:

  1. Sabar dalam Ketaatan
  2. Sabar dalam Menghindari Maksiat
  3. Sabar dalam menghadapi Takdir yang menyusahkan, yakni Musibah.

Beberapa perkara yang telah aku sebutkan, agaknya cukup untuk membuat diri kita sadar akan pentingnya sifat sabar ini. Bayangkan saja bila semua orang yang sedang bermasalah menghadapinya dengan kesabaran. Kiranya akan selesai dengan cepat dan sistematis.

Terakhir, aku tekankan bahwa sabar bukanlah sifat yang tiba-tiba datang dan genetik. Tapi sifat sabar perlu dilatih, diusahakan dan diperjuangkan tentunya dengan niat yang kuat dan sungguh-sungguh. Kita harus selalu ingat bahwa wujud dari seluruh perkara yang ada di dunia ini diciptakan oleh Allah. Seharusnya kita tak perlu mencela, mencaci, memungkiri, dan mengeluh. Kita harus senantiasa ingat bahwa Allah selalu bersama kita terlebih Allah akan selalu bersama dan mencintai orang yang sabar.

Kepercayaan itu sudah kamu pegang secara kuat. Seharusnya ketika datang suatu permasalahan kamu tetap tenang dan menghadapinya dengan penuh kesabaran juga tawakkal. Kamu senantiasa berfikir positif, senantiasa percaya dikala ada kesusahan disitu ada kemudahan.

Semoga kita semua selalu diberikan kesabaran dan mendapat Ridho Allah Subhanahu Wata’ala.

 

Sekian dan sampai Jumpa di Surga

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama